Source : www.detik.com Tim mahasiswa UGM yang terdiri dari Aizizha Syeilla Noverlis (FK), Riki Wartakusumah (FK), Nias Ananto (FMIPA...
Source : www.detik.com |
Tim mahasiswa UGM yang terdiri
dari Aizizha Syeilla Noverlis (FK), Riki Wartakusumah (FK), Nias Ananto
(FMIPA), Taqy Hanawa (FMIPA), dan Leonita Sephira (FKH) membuat prototype alat
analisis luka diabetes berbasis artificial intelligence bernama Mystic-Wound.
Alat ini juga berguna untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam melakukan
pengkajian dan pemilihan intervensi pada luka diabetes dengan cepat dan tepat. Ketua
Tim Mystic-Wound Aizizha Syeilla Noverlis mengatakan alat ini dibuat dalam
kurun waktu 4 bula dan sumber pendanaan dari alat pendeteksi ini berasal dari Kemendikbud
ia juga menambahkan bahwa alat ini menghabiskan dana hingga 9 juta rupiah.
Ketua tim juga menjelaskan bahwa
Mystic – Wound merupakan alat yang dibekali dengan machine learning dan bentuknya
pun hampir menyerupai gawai layer sentuh yang dapat menganalisis dimensi luka,
jenis jaringan pada luka,risiko infeksi,serta mendeteksi tingkat keparahan luka
dengan tepat dan akurat.
Seperti yang diketahui, Diabetes
Melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula
darah. Salah satu komplikasi yang sering ditemuka pada penderita DM adalah luka
pada kaki atau biasa disebut dengan Ulcer. Perawatan ulcer ini memerlukan waktu
yang panjang serta meningkatkan risiko kecacatan dan biasanya berujung amputasi
bahkan kematian pada pasien. Namun, ulcer ini sebenarnya dapat diatasi jika
dilakukan perawatan dengan tepat dan cepat.
Rencananya keseluruhan pengkajian
pada alat prototype Mystic-Wound yang dibuat oleh mahasiswa UGM ini akan
disimpan pada cloud server yang dapat dicetak dan disimpan sesuai
kebutuhan. Alat ini juga sudah dilengkapi dengan buku panduan untuk memudahkan
pengoperasian penggunaan supaya lebih mudah.
Mystic – wound ini diharapka dapat membantu tenaga kesehatan dalam menganalisis dan menentukan intervensi luka diabetik yang efektif dan akurat sehingga dapat mencegah terjadinya risiko kesalahn dalam penanganan luka diabeti yang hingga akhirnya berujung amputasi.
Saat ini prototype Mystic-Wound dari mahasiswa UGM juga telah didaftarkan hak ciptanya sebagai bukti keorisinilan ide dan alat. Tim Mystic-Wound yang didampingi oleh dosen pendamping Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep., Ns., MS. berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan guna menyempurnakan kinerja sistem.