Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Penundaan Tarif Masuk Pulau Komodo, Jusuf Kalla Sarankan Tarif Masuk Yang Pas Rp 1 Juta

  Penundaan Tarif Masuk Pulau Komodo, Jusuf Kalla Sarankan Tarif Masuk Yang Pas Rp 1 Juta Tourtravel.co.id- Pemerintah Provinsi Nusa Teng...

 Penundaan Tarif Masuk Pulau Komodo, Jusuf Kalla Sarankan Tarif Masuk Yang Pas Rp 1 Juta


Tourtravel.co.id- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), secara resmi menunda sementara pemberlakuan tarif bari Pulau Komodo sebesar Rp 3,75 juta.



Melansir dari artikel liputan6 pada Senin (08/08/2022), penundaan tarif baru sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi NTT Zeth Sony Libing.



"Selain itu, kita juga mendengar masukan dari tokoh masyarakat dan juga dari pihak gereja," ujar Sony saat menggelar jumpa pers.


Sony juga menjelaskan penundaan sementara itu dalam bentuk dispensasi selama 5 bulan. Tarif baru akan diterapkan secara resmi pada 1 Januari 2023 mendatang.



Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau kebijakan tarif baru di Pulau Komodo dan Pulau Padar senilai Rp 3,75 juta dinilai kemahalan.


Menurutnya tarif yang pas adalah Rp 1 juta ditambah pembatasan pengunjung.


"Jadi itu kita turunkan tarif Rp 1 juta dan kita batasi jumlah pengunjung sampai 500 hari tiap hari lebih pas," kata Jusuf Kalla dalam keterangan siaran pers.



Melansir dari detiktravel pada Senin (08/08/2022), Pak JK yang pernah mengemban tugas sebagai duta pemenangan Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia yang baru The New Seven Wonders 2012-2013, merasa prihatin dengan aksi mogok pelayanan wisata di Labuan Bajo, terutana di Pulau Komodo.



Terlebih lagi setelah melihat penyebabnya, yaitu penerapan tarif baru Rp 3,75 juta untuk merasakan wisata Komodo.



JK beropini penerapan tarif baru di Pulau Komodo itu tinggi secara signifikan dapat memengaruhi kuota kunjungan wisata ke Labuan Bajo. Nantinya akan berimbas pada dunia wisata.


"Sementara, pada sektor tersebut banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya. Perhotelan, kuliner, pelayaran, unit usaha usaha kecil masyarakat hingga nelayan penangkap ikan yang membantu memenuhi kebutuhan warga sekitar ikut terkena imbasnya. Demikian halnya dengan penerbangan yang sebelumnya ramai, juga terancam kehilangan penumpang," kata Jusuf Kalla.



"Karenanya, itu tarif ini perlu dievaluasi. Saya usulkan tarifnya diturunkan, katakanlah, Rp 1 juta dan pengunjung dibatasi dengan kuota, misalnya 500 orang per hari. Jadi, angka tersebut terukur dapat Rp 500 juta tiap hari, dan per bulan bisa Rp 15 miliar. Itu lebih pasti," sambung JK.


Maka dari itu, masyarakat tetap mendapat pemasukan, karena hotel hidup, restoran hidup dan lain-lainnya semua akan berefek positif. Dia optimis Labuan Bajo bisa hidup kembali.




( Gambar: Kemenparekraf )




Tags: wisata pulau komodo, pulau komodo labuan bajo, pulau komodo berada di

Reponsive Ads