Source : www.zonasurabayaraya.pikiran-rakyat.com Profesor yang berbasis di Swiss, Sai Reddy mengakui istilah Covid-22 yang ia gunakan u...
Source : www.zonasurabayaraya.pikiran-rakyat.com |
Profesor yang berbasis di Swiss, Sai
Reddy mengakui istilah Covid-22 yang ia gunakan untuk menggambarkan kemungkinan
muncul gelombang baru penularan Covid-19 tahun 2022 adalah sebuah kekeliruan.
Ia mengakui tidak tepat menamai kemungkinan gelombang baru penularan Covid-19
itu sebagai Covid-22 yang kemudian menimbulkan kebingungan masyarakat. Istila
covid – 22 yang dilontarkan oleh professor Sai Reddy ini langsung menjadi
trending di media sosial dan mengundang kritik para ahli lainnya.
Professor Jeremy Rossman, dosen honorer senior bidang virologi di University of Kent, ia menyebut bahwa ia tidak membenarkan untuk memberi label varian virus corona dengan cara ini dan mengatakan tidak ada yang namanya Covid-22.
Seperti yang dikuti pada NewsWeek pada rabu 25 Agustus bahwa kriteria varian baru ini yang disebut COVID-22 tidak ditentukan saat ini,bukan hanya varian baru, akan tetapi hal ini juga memungkinkan munculnya spesies virus baru.
Sementara pernyataan Covid-22 yang Sai Reddy ungkapkan adalah untuk menunjukkan kemungkinan gelombang penularan Covid-19 baru yang lebih buruk dari tahun ini, pada awal tahun 2022 sekitar Januari hingga Maret.
Menanggapi hal tersebut, Profesor Reddy mengklarifikasi komentarnya tentang Covid-22 dalam sebuah pernyataan, ia tidak mengira pernyataanya menimbulkan kritik dan reaksi heboh di media sosial.
Reddy mengatakan bahwa negara-negara di seluruh dunia telah melakukan kebijakan yang melonggarkan mobilitas setelah sebelumnya menerapkan lockdown. Namun dalam beberapa kasus, ada juga yang kembali menerapkan lockdown karena lonjakan kasus masih terus meningkat.