Tour Travel, Nusa Tenggara Barat – Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif men...
Tour Travel, Nusa Tenggara Barat – Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan, bahwa pihaknya akan Travel Patern untuk Gili Trawangan. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya mengunjungi destinasi wisata tersebut, pada Kamis (06/05/2021).
Dalam kunjungannya ke Gili Trawangan, Sandiaga Uno sempat
meninjau potensi wisata di sana. Menurutnya karena Gili Trawangan memiliki zero
case COVID-19, dapat dinyatakan bahwa kawasan ini adalah zona hijau. Dengan begitu
pihaknya dapat menindak lanjuti pembuatan Travel Patern untuk Gili Trawangan.
“karena ini zero new case, ini menarik untuk kita
interkoneksikan dengan zona hijau yang lain, yaitu Sanur. Jadi kita akan coba
bangun Travel Patern.” Ujar Sandiaga.
Ia juga mengatakan akan bekerja sama dengan pelaku
pariwisata di Bali, untuk menjual paket yang bisa menjadi alternatif saat Bali
buka pada bulan Juni-Juli mendatang. Walau nantinya akan dibuka dengan kasus
COVID-19 yang membaik, kawasan-kawasan tersebut tetap harus menerapkan protokol
kesehatan dengan ketat dan disiplin.
Kunjungan ini merupakan salah satu agenda, untuk meninjau
Gili Trawangan. Hal itu dilakukan untuk menjadikan Gili Trawangan sebagai
Travel Buble pertama, karena yang diketahui bahwa kawasan ini memiliki zona
hijau.
Selain itu, Sandiaga Uno menjelaskan mengenai Dana Hibah
Pariwisata yang akan disalurkan kepada pelaku pariwisata di sana. Nantinya akan
dialokasikan ke bidang perhotelan dan restoran yang terkena dampak dari pandemi
ini.
Sandiaga Uno juga memiliki harapan terhadap jalannya mudik. Namun
karena kebijakan Pemerintah, guna mengatasi terjadinya pelonjakan kasus
COVID-19, Ia berharap hal ini juga dapat membantu Pemerintah untuk memerangi
Virus ini.
Terakhir Sandiaga Uno berharap kepada semua pihak untuk
selalu mendukung programnya ini. Guna membangkitkan dan menata ulang sektor
Pariwisata era baru, berbasis Nature, Culture, berkualitas, dan berkelanjutan. (Penulis: Gita Ramadhany / Sumber Gambar: Pinterest).
Tidak ada komentar