Tour Travel, Paris – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris , menghadiri wawancara secara khusus di salah satu radio ternama di Pra...
Dengan tiga sesi, dan sesi pertama diisi pembahasan mengenai
budaya Indonseia secara umum, mulai dari kuliner sampai arsitektur. Warsito
menjelaskan mengenai arsitektur unik masjid di Indonesia.
“Ini dikarenakan setiap daerah di Indonseia memiliki ciri khasnya
masing-masing, seperti masjid Cheng Ho di Surabaya yang memiliki gaya
arsitektur muslim Tiongkok yang dilengkapi dengan pagoda dua tingkat di bagian
tengah. Lalu masjid raya Sumatera Barat yang memilki arsitektur khas daerah
Minangkabau, atau Masjid Rahmatan Lil’alamin di Indramayu dengan arsitekturnya
yang sangat megah dan kokoh” tanggapan Warsito.
Di sesi kedua, mereka membahas terkait kuliner khas
Indonesia, juga kuliner khas saar bulan Ramadhan. Dari makanan pembuka, dari
membahas kurma hingga Warsito memperkenalkan kolak. “Kolak ini hidangan dengan
bahan dasar santan yang dicampur dengan gula aren, vanila, daun pandan, dan
diisi dengan irisan pisang, ubi dan juga labu,” jelasnya.
“Selain itu, ada Es Pisang Ijo, yang merupakan jajan yang
sering kita jumpai pada saat menjelang buka puasa,” lanjutnya ketika menjawab
pertanyaan Manuel yang menanyakan salah satu jajanan terkenal yang berasal dari
Provinsi Jawa Barat yakni Es Cendol. Dikutip dari kemdikbud.go.id.
Sesi terakhir, Warsito mendapat pertanyaan dari Manuel
mengenai hidangan utama saat Hari Raya Idul Fitri. “Beberapa makanan utama yang
sering dikonsumsi oleh warga Indonesia misalnya rendang dan sate, keduanya
hidangan yang sudah dikenal oleh masyarakat dunia. Ada lagi ketupat, opor ayam,
nasi lemang, dan lain-lain,” ujar Warsito.
Pada kesempatan kali ini, Ia juga menyampaikan rasa harap
supaya budaya Indonesia bisa dikenal oleh kancah Internasional, terutama di
Prancis.