Ratna Sarumpaet kembali menjalani persidangan atas kasus penyebaran berita bohong atau hoaks di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 2...
Ratna Sarumpaet kembali menjalani persidangan atas kasus penyebaran berita bohong atau hoaks di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 2 April 2019. Agenda persidangan kemarin adalah mendengar keterangan saksi.
Dari keterangan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum, terbongkar beberapa fakta-fakta yang cukup mengejutkan atas kasus yang menimpa Ratna.
Berikut ini fakta-fakta terungkap dari persidangan Ratna Sarumpaet:
1. Menangis di Depan Sopir dan Karyawan
Jaksa Penutut Umum menghadirkan saksi, salah satunya Ahmad Rubangi, sopir pribadi Ratna Sarumpaet dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet. Dalam kesaksiannya, Ahmad Rubangi, menceritakan pada tanggal 24 September 2018 pukul 21.15 WIB, mendapat pesan singkat lewat aplikasi WhatsApp dari Ratna. Dia mengabarkan sedang sakit.
"Minta dibukain pintu depan. Melalui WA dia (Ratna) kabarkan sedang sakit. Saya dikirim foto-foto juga kondisi lebam Bu Ratna. Ibu waktu itu naik taksi sekira pukul 21.30 WIB, Ibu Ratna sampai rumah, saya buka pintu depan anter ibu ke kamar," ucap Ahmad Rubangi di sidang, Selasa (2/4/2019).
Ahmad kemudian diminta memanggil sejumlah karyawan seperti Saharudin, Makmur Julianto alias Pele agar datang ke kamar. Saat itulah, Ratna mengaku telah dipukuli.
"Saya tanya, katanya Bu Ratna dipukul dua orang laki-laki di Bandung," ucap Ahmad.
"Saya gak denger lagi hanya melihat ibu menangis. Kita diminta keluar lagi," sambung Ahmad.
Selama sakit, Ratna meminta selalu disediakan air hangat dan handuk oleh Ahmad. "Semacam satu panci. Mungkin untuk lap muka. Selama itu rutinitas untuk saya buat air hangat saja," kata Ahmad.
2. Ratna Tak Setuju Prabowo Gelar Jumpa Pers
Sopir pribadi Ratna Sarumpaet, Ahmad Rubangi bersaksi di persidangan. Ahmad mengatakan, mengantar Ratna Sarumpaet ke lapangan Polo Nusantara Hambalang, Bogor Jawa Barat. Turut juga di dalam mobil staf Ratna Sarumpaet yakni Saharudin dan Makmur Julianto alias Pele.
"Ada Pak Sahar dan Pak Pele duduk di belakang. Sementara ibu (Ratna Sarumpaet) di sebelah saya lalu lainnya. Dalam perjalanan ngobrol biasa aja," katanya.
Ia menyebut, Ratna Sarumpaet masuk ke dalam. Sekitar 1 jam berada di dalam rumah, lalu pulang. Ia mengatakan, dalam perjalanan mendengar ucapannya. Seingatnya, mengatakan akan ada jumpa pers oleh Prabowo Subiantio mengenai pemukulan Ratna Sarumpaet.
"Saya dengar katanya ibu bakal ada jumpa pers. Ibu tidak setuju dengan jumpa pers. Makanya ibu tidak ikut," ujarnya.
Sementara setelah ke Lapangan Polo, Ratna minta diantar pulang ke rumah anaknya yang berada di Pondok Bambu, Jakarta Timur. "Sekitar jam 8 malam sampai saya hanya ngedrop lalu pulang ke kampung Melayu ambil baju terus pulang lagi," jelasnya.
Sementara itu terdakwa Ratna Sarumpaet membantahnya. Ia mengatakan, tidak pernah keberatan dengan jumpa pers. "Saya tadi cuma keberatan menghadiri jumpa pers," ungkap Ratna.
3. Ratna Konsumsi Obat Antidepresan
Dalam persidangan, sopir pribadi Ratna, Ahmad Rubangi mengungkapkan jika Ratna mengkonsumsi obat antidepresan sejak tahun 2016. Antidepresan adalah golongan obat untuk mengobati depresi.
"Sejak saya di situ pun sudah (mengonsumsi). Saya bekerja dari 2016," kata Ahmad.
Menurut kesaksiannya, Ahmad mengaku beberapa kali diminta untuk mengambil resep obat antidepresan dari seorang dokter.
"Baru bekerja tahun pertama tahun 2016 itu sudah mengonsumsi obat dari dokter Vidi. Saya diminta mengambil resep," kata Ahmad.
Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini
Gambar : Liputan6.com
Sumber : Liputan6.com